Selamat datang , semoga informasi dan layanan yang di berikan dapat memberikan yang terbaik buat anda. Kami mengharapkan partisipasi Anda agar Kami dapat memberikan layanan yang lebih baik lagi, kritik dan saran Anda akan sangat Kami nantikan.

Pengantar

Pengangkutan diartikan sebagai perpindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari tempat asal , dari mana kegiatan akan dimulai, ke tempat tujuan, kemana kegiatan pengangkutan diakhiri. Dalam hubungan ini terlihat bahwa unsur-unsur pengangkutan meliputi atas:

1. ada muatan yang diangkut

2. tersedia kendaraan sebagai alat angkutnya

3. ada jalanan yang dapat dilalui

4. ada terminal asal dan terminal tujuan

5. sumber daya manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi tersebut.

Dilihat dari segi ekonomi, keperluann akan jasa agkutan mengikuti perkembangan kegiatan semua faktor ekonomi. Banyaknya perusahaan angkutan mencerminkan adanya persaiangan yang cukup besar, terutama pada perusahaan truk yang selalu mengalami perang tarif.

Dalam perkerjaan-perkerjaan bagunan sipil yang besar, kadang-kadang juga dituntut masalah penyelesaian yang cepat. Untuk itu diperlukan pertimbangan untuk mempergunakan alat-alat berat yang disesuaikan dengan kondisi perkerjaan yang bersangkutan. Hal ini tidak dapat dihindari lagi, mengingat pemanfaatan tenaga manusia secara manual dengan alat-alat yang konvensional sudah tidak efisien lagi. Pembangunan bangunan-bangunan gedung, jembatan, jalan, bendungan dan lain sebagai merupakan pekerjaan yang besar yang membutuhkan alat-alat berat didalam pelaksanaanya.

Read more...

Penawaran

  • Excavator Sumitomo, tahun 2002
  • Excavator Komatsu, tahun 1996
  • Dump-Truck Mitsibishi 190 Ps
  • Dump-Truck Hino 6 Roda dan 10 roda
  • Nissan Patrol - Double Cabin. (Pemadam Kebakaran).
  • Toyota X pemadam Kebakaran.

Read more...

Hati-Hati Dengan Pekerjaan Pemadatan Tanah Timbunan

Sumber Post: http://badaruddin.wordpress.com/2008/02/06/hati-hati-dengan-pekerjaan-pemadatan-tanah-timbunan/

Pekerjaan penimbunan merupakan pekerjaan yang selalu mengawali pelaksanaan sebuah project, dimana pekerjaan ini merupakan bagian dari pekerjaan land preparation disamping land clearing serta cut soil. Sepintas pekerjaan ini sepeleh, dan kenyataannya image para pekerja dilapangan menganggapnya demikian. Apa betul demikian? Apa sih susahnya melakukan pekerjaan pemadatan tanah timbunan? Tanah dihampar kemudian dipadatkan, beres… trus dimana sulitnya? Dan kenapa mesti hati-hati…

Untuk menguraikan hal ini saya akan memulai dengan memaparkan pengalaman saya bulan kemarin sewaktu dimintai tolong salah seorang kawan untuk mendesign sejumlah pondasi pressure vessel dan facility lainnya pada satu unit oil processing plant. Saat pertama kali diberitahu bahwa rencana lokasi dari plant ini maka tanpa melihat data tanah yang ada saya sudah terbayang type pondasi dan estimate ukuran pondasinya (hal ini dikarenakan saya pernah mendesign oil processing unit yang sama disekitar lokasi tersebut). Tetapi disaat saya telah memperoleh data tanah dan akan memulai menghitung q.allowable dari tanah menggunakan formula Meyerhof, saya mulai sadar ada yang aneh dengan tanah ini sebab perkiraan saya data tanah disekitar lokasi tersebut tidak jauh berbeda dengan kondisi tanah dilokasi sebelumnya yang juga dilakukan pekerjaan yang sama dimana kondisi tanahnya tergolong cukup baik, awalnya saya mengira jika perusahaan yang melakukan sondir ini salah dalam mengambil data, akan tetapi prasangka saya tersebut salah ketika pihak perusahaan tersebut menegaskan bahwa demikianlah hasil dari tes tanah tersebut.
Kawan saya menambahkan kalau lokasi ini adalah lokasi timbunan, dengan kedalaman timbunan sekitar 8 m, kemudian saya cek grafik CPT nya, nilai qc tanah tegolong sebagai tanah sangat lunak dari elevasi 0.00 s/d -8.00, sama dengan ketinggian penimbunan kemudian pada elevasi tanah dibawah 8 meter nilai qc > 20 kg/cm2 dan ini termasuk tanah dengan daya dukung cukup bagus.
Daya dukung tanah pada elevasi dibawah 8 meter ini sama dengan daya dukung yang seharusnya pada lokasi sekitar plant tersebut merujuk pada pengalaman saya sebelumnya. Beranjak dari data dan cerita yang ada dilapangan, saya berkesimpulan bahwa daya dukung tanah menjadi jelek karena proses penimbunan yang kurang sempurna atau dengan kata lain pekerjaan penimbunan ini tidak sesuai prosedur.
Lho kok bisa terjadi? Gimana mekanisme kejadiannya?
Kita ketahui bahwa daya dukung tanah ditentukan oleh faktor sudut gesek tanah serta faktor nilai kohesi tanah, hal ini bisa dilihat dari persamaan berikut yang digunakan untuk menghitug kapasitas tanah :

Dari persamaan diatas terlihat bahwa daya dukung tanah merupakan faktor sudut gesek tanah dan kohesi. Trus apa korelasinya antara pekerjaan pemadatan dengan dua parameter tanah tersebut? Ya jelas berhubungan, dimana pemadatan tanah salah satunya dapat meningkatkan kuat geser tanah disamping juga akan meningkatkan kompresibiltas dan permeabilitas.
Kalau begitu gimana caranya untuk mendapatkan kepadatan optimum?
Untuk mendapatkan derajat kepadatan yang optimum banyak dipengaruhi oleh: jenis tanah, kadar air sewaktu pemadatan serta energi dan jenis pemadatan yang dilakukan. Untuk jenis tanah tidak menjadi concern saya dalam bahasan ini akan tetapi saya ingin menekankan pada kadar air sewaktu pemadatan serta energy dan jenis pemadatan yang dilakukan, apa yang salah dengan pekerjaan pemadatan pada proyek kawan saya yang telah saya ulas diatas? Pada saat pemadatan kondisi tanah kadar airnya lebih rendah bahkan terlalu tinggi dari kadar air optimum serta jumlah lintasan compactor saat melakukan pemadatan kurang dari yang disyaratkan sehingga kepadatan optimum yang diharapkan tidak tercapai.
Trus apa akibat dari kesalahan pemadatan ini terhadap konstruksi selanjutnya?
Type pondasi yang digunakan bergantung dari daya dukung tanah, seharusnya dengan daya dukung tanah sedang dan beban yang ditahan medium seharusnya type pondasi setempat sudah memenuhi, akan tetapi karena kondisi tanahnya jelek akibat kurang optimumnya pemadatan tanah makan pondasi yang digunakan adalah pondasi dalam, sehingga biaya pekerjaan pondasi menjadi lebih mahal, dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pondasi dalam lebih lama dari pada pondasi setempat.
Kan bisa dipadati lagi tanahnya untuk menaikan daya dukung tanahnya?
Efek dari compactor saat melakukan pemadatan hanya significant pada kedalaman kurang dari 50 cm, sehingga apabila dilakukan pemadatan kembali maka timbunan yang setinggi 8 meter tersebut harus dibongakar lagi, tentunya ini bukan pekerjaan mudah karena membutuhkan biaya yang cukup besar. Sehingga berhati-hatilah dalam melakukan pekerjaan pemadatan, perhatikan parameter-parameter yang berpengaruh saat akan melakukan pemadatan, lakukan pemadatan layer by layer serta lakukan tes kepadatan pada setiap layer pemadatan dengan optimum kedalaman layer pemadatan adalah 30cm padat.

Read more...